Merakit Emprit 40m SSB Transceiver #1

Posting ini saya dedikasikan untuk hasil kerja keras Om Indra Ekoputro (YD1JJJ – http://blekokqrp.blogspot.com/)  dan Om Amirudin (YC2MAP) dalam mendisain transceiver bagi kemajuan homebrew di Indonesia.

Awalnya saya ditawarkan oleh Om Indra  melalui surel untuk mencoba merakit Emprit untuk kemudian memberikan tanggapan dalam proses merakit tersebut. Tawaran tersebut tentu saya sambut dengan baik selain karena menurut saya desainnya bagus sekali juga ada semangat menjajal desain homebrew Indonesia yang secara itung-itungan bisa dijelaskan teorinya. Mungkin selama ini (tanpa mengurangi rasa hormat kepada pada perintis homebrew Indonesia) banyak desain yang bagus akan tetapi kurang dikomunikasikan sehingga bahan baku desainnya tidak bisa turut disimak oleh generasi penerus. Saya berharap desain Emprit ini bisa jadi bahan pelajaran untuk sekolah-sekolah telekomunikasi.

basic komponen

basic komponen

block diagram

block diagram

schematic diagram

schematic diagram

tobe continued

Bedah Anritsu Khatulistiwa SSB SS17 + DDS AD9850 ?

Beberapa hari lalu saya membeli transceiver SSB Anritsu dari link berikut http://telekom.tokobagus.com/radio-komunikasi-2-arah/anritsu-radio-khatulistiwa-ssb-ss17-17488533.html.

Saya tertarik untuk membeli transceiver ini karena selain menurut saya harganya murah, paling tidak menurut saya bisa mendapatkan box aluminium/metal yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, Smeter, speaker, knob dan tombol atau bahkan LPF block atau RF transistor power, crystal filter. Sempat kontak dengan penjualnya beliau meyakinkan bahwa semua komponen masih lengkap.. dan ternyata..

Benar semua komponen masih lengkap, kecuali kristal osilatornya yang sudah lenyap… tidak mengapa karena saya memang akan memodifikasi transceiver ini dengan DDS. Masalahnya memang akan timbul sebab saya tidak tau selama ini transceiver ini beroperasi di frekwensi berapa. Selanjutnya tidak ada pilihan lain selain mengamati rangkaianya (reverse engineering) dan menguji frekwensi kerja transceiver ini. Sepintas data yang didapat dari pengamatan:

  • Crystal filter merk anritsu dengan frekwensi operasi 10.7Mhz
  • BFO menggunakan crystal dengan frkwensi 10.7xx MHz
  • mixer 1 menggunakan double transistor (ngikutin Diode Balance Mixer tapi ini internal dioda transistor yang dipakai) istilahnya saya lupa..
  • mixer 2/detector mirip menggunakan DBM
  • Ocillator local ada 2 dengan frekwensi entah berapa dengan 2 buah BPF dengan dioda sebagai switch..
  • secara umum block nya ternyata mirip bitX..atau malah bitX yang mirip transceiver ini..kan transceiver ini yang duluan lahir…(tetap dengan respect sama om farhan ya)
  • rangkaian selebih nya pada board utama adalah penguat AF dan S-meter
  • PA board ternyata agak menyedihkan, dengan rangkaian pushpull transitor power nya ternyata hanya menggunakan 2SC517..(4watt pada 50MHz), walaupun dipakai 4 buah menurut saya tetap kecil..well tidak mengapa masih bisa mengunakan alasa QRP 🙂
  • setelah final hanya ada 1 LPF (2 capacitor dan 1 inductor..agak mini), sepertinya transceiver ini bekerja hanya pada 1 band dengan 2 channel frkwensi..its ok lah..mungkin nanti  akan di modif untuk 40M saja..
  • the worst nya.. tranceiver ini beroperasi dengan catu daya 24 Volt…. saya gunakan 18 volt..belum bersuara..di 20Volt baru mulai bekerja.. hemmm coba nanti kita lihat apa bisa di modifikasi.

Beberapa point menarik, bahwa ternyata mudah sekali meodifikasinya, saya uji dengan memasangkan crystal 9MHz pada LO, lalu mencoba receive pada 19.7Mhz hasilnya baik..SSB demodulationnya cukup baik. mungkin selanjutnya saya tinggal menerka2 BPF nya.. dengan melakukan injeksi sinyal kecil lalu membaca outputnya sebelum mixer atau mencoba menghitung…tapi ide yang terakhir sepertinya agak malas saya lakukan..mungkin next time.

Tampak depan Anritsu SS17

Tampak Depan Anritsu SS17

Main Board Anritsu SS17

Mixer

Mixer

LO Crystal Oscilator

LO Crystal Oscilator

Crystal Filter 10.7Mhz

Crystal Filter 10.7Mhz

BFO

BFO

PA Board

PA Board

Final Transistor

Final Transistor

Next saya akan coba

  • perbesar daya PA Board,
  • kalau memungkinkan menurunkan tegangan operasi ke 13.8V
  • menambahkan DDS dengan injeksi ke LO
  • Adjust BPF dan LPF ….
  • dst..

Semoga bermanfaat

Dian Kurniawan